2015/05/07

Too Fast To Say Goodbye

Jadi pada waktu itu aku duduk di sana, sendirian di rumah, pada Jumat malam. Bagaimana dia bisa melakukan ini padaku? Orang Aku mencintainya sedangkan ia meninggalkan ku sendirian disini dan dia pergi ke Australia untuk menikmati musim dingin. Hal buruk yang pernah dia lakukan, bahkan ketika dia pergi dia tak memberikan kabar pada ku saya dapat kabar kepergiannya dari ibu nya secara kebetulan.


Hubungan kami mulai hari pertama TK, ketika kita sedang bermain bersama. Kami menjadi teman terbaik dan diam-diam kamu naksir satu sama lain, tapi kami tidak pernah mengatakan kepada satu sama lain bahwa kita saling menyukai, sehingga bertahun-tahun berlalu. Dari kelas satu, kelas dua, kelas tiga, bertahun-tahun kita bersama-sama, dan kami tidak pernah berpisah. Kami selalu bersama, selalu teman terbaik. Dia tidak tinggal jauh dari saya, dan saya membutuhkan tumpangan setiap sekali dan beberapa saat untuk pergi mengunjunginya, oh men akankah  saya mendapatkan cerita dari dia di mobil. Dia akan memberitahu saya bagaimana anaknya akan pulang dan bertanya apakah itu baik-baik saja jika seorang gadis adalah sahabatnya, dan gadis itu adalah aku, ia kemudian memutuskan bahwa kami akan menikah. Anak laki-laki, aku suka ide itu. Tapi kau tahu, orang-orang akan tumbuh dan begitu juga dia. Dia akan mengganggu saya seperti orang gila, mengejekku, membuatku gila, dan entah bagaimana, aku tidak bisa menahan diri, tapi jatuh cinta dengan anak gila. Itu tidak lama sampai kita berada di SMP, bergerak dari kelas ke kelas, tumbuh dewasa. Dia punya pacar, dia pintar, dan cantik. Aku cemburu, tapi senang untuknya, maksudku, setidaknya aku pura-pura itu, betapa bahagianya jika seorang gadis berkencan dengan pria yang dicintainya. Saya mencoba untuk mendapatkan lebih dari itu, mencoba untuk mengabaikannya, ia bahkan memperkenalkan saya kepada anak laki-laki yang berbeda, namun tidak ada orang lain yang pernah tertangkap mata saya tapi dia.

Dia tahu saya seperti buku yang pernah ia baca sebanyak satu juta kali, mengenal saya dari dalam dan luar. Tiga tahun berlalu dan kelas delapan, saya pikir apa sih waktu aku membiarkan dia tahu aku suka dia, biarkan dia tahu bagaimana perasaanku. Tentu saja di sekolah menengah, kami melakukannya melalui teman-teman. Dia panik, ia akan berkata, kita harus baik kepada teman yang pernah membahagiakan kita. Saya tidak akan mendapatkan itu, jika teman-teman tidak akan membantu hubungan kami, tampaknya dia tidak pernah mendapat itu. Kami lulus dan ia menulis saya sedikit catatan manis untuk ku dan mengatakan betapa dia akan merindukanku ketika duduk di bangku SMU. Pada setelah pesta kelulusan kita  menari bersama-sama dan memeluk satu juta kali. Lalu ia pergi. Dia meninggalkanku untuk melanjutkan ke SMA di luar negeri, sehingga ia bisa bermain hoki dan tumbuh. Lain kali aku melihatnya, dia sudah tumbuh dewasa, suaranya telah berubah.Dia bukan anak yang aku kenal ketika kami masih duduk di bangku SD.


Aku masih mencintai anak kecil itu dan sekarang dia sudah dewasa, dan bertindak dewasa, tidak ada yang salah dengan dunia. Kecuali, intinya saya tidak pernah melihatnya, dan ia pindah ke hal-hal yang lebih besar dan lebih baik. Dia tidak ingin ada hubungannya dengan sekolah swasta kecil saya lagi, dia tidak ingin ada hubungannya dengan saya. Entah bagaimana, aku bisa melihat masa lalu semua hal dan mencintainya. Saya akan mengirimkan surat dan tidak pernah menjawab dan merasa bahwa itu tak penting, tapi hati ku diam-diam masih mencintainya. Dia berarti bagi saya dan ia tidak pernah benar-benar tahu bahwa saya seperti itu. Tahun pertama berlalu dengan cepat dengan sedikit bicara saya dengan dia, dan sedikit aku melihatnya. Lalu ada musim panas, aku benar-benar terkejut kami mengirim sms tak henti-henti selama dua minggu berbicara tentang apa saja dan segala sesuatu, kecuali satu detail kecil. 

Dia meninggalkan Indonesia. Dia akan pindah ke Austria untuk bermain hoki, dan keluarganya tinggal disitu. Ketika saya tahu tentang ini, aku punya diskusi panjang dengan ibunya di dalam mobil, dan saya terkejut dia tidak bilang dirinya sendiri. Itu memukul saya keras, seperti sekelompok batu bata, dan tidak ada lagi yang saya inginkan daripada menghabiskan setiap momen dengan dia, memeluknya, menatap senyuman manis dan manjanya, sehingga saya bisa selalu memiliki sesuatu untuk mengingat dia. Saat aku bilang aku tahu, itu aneh, sejak saat itu kami belum bicara. Setelah lima minggu berlalu, dan aku merindukannya sampai mati. Hidupku tidak lengkap kecuali berada di dekatnya, kecuali ada beberapa kemungkinan saya akan bertemu dengannya, melihat dia, berbicara dengannya. 

Semua itu diambil begitu cepat, aku bahkan tidak bisa mengucapkan selamat tinggal. Saya selalu ingin dia dalam hidup saya, saya selalu ingin berada di sini untuk dia, tapi dia tidak ingin saya ada di dekatnya  dan saya tidak mengerti itu. Semua yang harus saya lakukan, semua yang bisa saya lakukan adalah berharap dan berdoa bahwa dia akan berbicara kepada saya, hanya untuk sesaat sehingga saya bisa mengucapkan selamat tinggal untuk dirinya dan berharap kami bisa bertemu kembali ketiak aku telah Menjadi Seorang Menteri Luar Negeri untuk Indonesia. Dan hati ku mengharapkan nya untuk menjadi seorang istri yang akan menemaniku hingga waktu memisahkan kami untuk selamanya.

0 comments:

Post a Comment

 
Penyu Pandora Blogger Template by Ipietoon Blogger Template