Jadi pada waktu itu aku duduk di
sana, sendirian di rumah, pada Jumat malam. Bagaimana dia bisa melakukan ini
padaku? Orang Aku mencintainya sedangkan ia meninggalkan ku sendirian disini
dan dia pergi ke Australia untuk menikmati musim dingin. Hal buruk yang pernah
dia lakukan, bahkan ketika dia pergi dia tak memberikan kabar pada ku saya
dapat kabar kepergiannya dari ibu nya secara kebetulan.
2015/05/07
2015/05/05
Untuk Kakak yang Jauh Disana
Aku menatapnya lagi. Padahal aku telah mencoba untuk berhenti, mengatakan
pada diriku sendiri itu aneh dan menyeramkan untuk menatap dan mengagumkan pada
seseorang seusianya. Tapi aku tidak bisa menahan diri. Dia imut, cantik dan
mengesankan. Segala sesuatu tentang dia berteriak "bahagia." Aku
merindukan hari-hari ketika aku bahagia, riang, dan muda.
Dia lewat didepan ku bersama dengan teman-temannya yang salah satu nya juga
menjadi temanku. Aku melihat sekilas mata hitamnya yang memancarkan kilauan
cahaya. Temannya mengatakan sesuatu yang membuatnya tertawa dan dia tersenyum
bahwa salah satu dari jenis senyum cerah yang aku cintai.
Labels:
cerita pendek,
kakak kelas,
puisi cinta,
rasa ini
2015/05/04
Jika Jarak dibagi Waktu
Kenapa sih kita itu menjalani
hidup hanya untuk mencari cinta
sedangkan pada saat yang sama kita takut itu? Mengapa kita menyiksa diri dengan
ungkapan-ungkapan klise menipu yang membawa suka cita yang bersifat sementara
untuk hati kita? Mengapa kita memperbudak diri kita dengan cinta yang palsu?
Dibutuhkan seorang pria yang Gentlemen untuk mengatakan tiga kata ajaib dari
dasar hatinya dan menunjukkan lebih jelas dengan sebuah tindakan nyata.
Bagaimana jika cinta datang sebelum kita tersadar dari pikiran itu? Hal itu
terjadi ketika tanggal 21 Juni 2014 ketika saya bertemu dengannya, seorang
wanita asli Ibukota yang indah dengan senyum begitu indah yang dapat
menghilangkan rasa capek dari aktifitas yang begitu padat. Seorang gadis
bernama Tiffany, kami hanya dikenal satu sama lain selama tiga hari tapi
rasanya seperti seumur hidup, kami berdua berusia 17 tahun dan kami berdua tak
terlalu terobsesi oleh cinta.
Labels:
cerita pendek,
puisi cinta,
ungkapan hati
2015/05/03
Bila Harus Terluka
Bila harus terluka.
Aku ingin kau yang melukainya. Sebab aku ingin. Segala tentang cinta dan luka.
Kau menjadi alasan keduanya. Aku hanya takut.
Ketika aku sudah berani kembali mencintai. Hatiku dipatahkan lagi. Biarkan aku
tetap mempuisikanmu. Meski segala luka kutahan sendiri saja. Semua tentangmu
indah dalam sajakku. Aku ingin mencintaimu dengan sederhana. Saat segala
harapku tak sampai pada tujuannya. Aku mengikatmu dalam nadi. Menyakitimu? Sama
dengan bunuh diri. Aku ingin menjadi sesuatu yang kau cari ketika pagi memulai
hari.
2015/05/02
Senja Dibatas Rindu
Tak usah kau cari rindu itu
Karena ia tetap ada di sana untukmu
Di sela-sela malam yang merayap menuju pagi
Rindu itu akan datang menghampiri
Karena ia tetap ada di sana untukmu
Di sela-sela malam yang merayap menuju pagi
Rindu itu akan datang menghampiri
Tentang
merindu adakah jarak mengerti bahasa kalbu
Sebab pandang mataku
Hanya lekat pada yang satu
Rindu membius logikaku
Memeluk tanpa malu-malu
Dalam sujudku aku memohon rindu menjelmamu
Sebab pandang mataku
Hanya lekat pada yang satu
Rindu membius logikaku
Memeluk tanpa malu-malu
Dalam sujudku aku memohon rindu menjelmamu
Beginilah Aku
Tidak semua cinta yang hadir
dihatimu adalah yang memang untukmu. Sebagiannya hadir untuk menguji kesetiaan
cintamu.
Maka, dalam hidup akan ada orang
yang kau sukai namun menggoreskan luka dihati. Ada juga yang dekat denganmu
tapi hanya ingin memanfaatkanmu. Sebagian lainnya hanya mampu memberikan sebuah
harapan tanpa kata yang berujung sebuah kepastian.
Subscribe to:
Posts (Atom)